Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) adalah salah satu spesies badak yang sangat langka dan terancam punah. Berbeda dengan badak Jawa, badak Sumatra memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih kecil dan ciri-ciri fisik yang khas. Spesies ini dapat ditemukan di hutan hujan tropis Sumatra, Indonesia. Karena populasi yang semakin menurun, badak Sumatra saat ini menjadi fokus utama dalam upaya pelestarian satwa langka. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang badak Sumatra, habitatnya, serta tantangan yang dihadapinya.
Ciri-Ciri Badak Sumatra
Badak Sumatra adalah salah satu spesies badak terkecil di dunia, dengan panjang tubuh sekitar 2,5 hingga 3 meter dan berat sekitar 500 hingga 800 kg. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan badak lainnya, badak Sumatra memiliki tubuh yang kokoh dan berotot, dengan kulit tebal yang berkerut. Warna kulitnya bervariasi antara coklat kemerahan hingga abu-abu.
Salah satu ciri khas badak Sumatra adalah adanya dua tanduk, yang terbuat dari keratin. Tanduk depan lebih besar dan lebih berkembang, sementara tanduk belakang lebih kecil. Tanduk ini digunakan dalam pertarungan antara badak jantan atau untuk mempertahankan diri dari predator. Badak Sumatra juga memiliki rambut yang lebih banyak dibandingkan badak lainnya, terutama di sekitar kepala dan lehernya, yang memberikan penampilan yang unik.
Kepribadian dan Perilaku Badak Sumatra
Badak Sumatra adalah hewan yang soliter, dengan kecenderungan untuk hidup sendiri kecuali pada masa kawin. Mereka cenderung aktif di malam hari (nokturnal) dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk mencari makan. Badak Sumatra biasanya bergerak perlahan, namun mereka mampu berlari dengan cepat jika merasa terancam. Mereka menggunakan penglihatan dan penciuman yang tajam untuk mencari makanan dan mendeteksi ancaman.
Habitat dan Kebiasaan Makan Badak Sumatra
Badak Sumatra hanya ditemukan di hutan tropis Sumatra, Indonesia, terutama di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan. Mereka menghabiskan waktu di hutan lebat yang menyediakan banyak tumbuhan dan sumber air. Habitat alami badak Sumatra kini semakin terbatas akibat konversi lahan untuk pertanian, perkebunan kelapa sawit, dan penebangan hutan ilegal.
Sebagai hewan herbivora, badak Sumatra memakan berbagai jenis tumbuhan, termasuk daun, buah, ranting, dan tanaman air. Kebutuhan makanannya yang besar membuat mereka sering berpindah-pindah tempat untuk mencari pakan yang cukup. Badak Sumatra juga membutuhkan area yang luas untuk hidup dan mencari makanan, sehingga penurunan habitat mengancam kelangsungan hidup mereka.
Peran dalam Ekosistem
Sebagai bagian dari ekosistem hutan tropis, badak Sumatra berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam. Sebagai pemakan tumbuhan, mereka membantu mengendalikan populasi tanaman tertentu dan menjaga keragaman hayati hutan. Selain itu, dengan cara bergerak dan makan, mereka turut membantu dalam penyebaran biji dari berbagai jenis tanaman.
Ancaman dan Upaya Konservasi
Badak Sumatra saat ini terancam punah akibat beberapa faktor, terutama perusakan habitat dan perburuan liar. Deforestasi yang disebabkan oleh pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan kegiatan pertanian lainnya telah mengurangi ruang hidup badak Sumatra. Selain itu, perburuan untuk mendapatkan tanduk badak atau dagingnya juga menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup spesies ini.
Upaya konservasi untuk melindungi badak Sumatra terus dilakukan, baik oleh pemerintah Indonesia maupun oleh organisasi internasional. Beberapa langkah yang dilakukan termasuk perlindungan habitat mereka di taman nasional, pemantauan populasi, serta upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian badak Sumatra. Salah satu program yang berhasil adalah pengawasan ketat terhadap kawasan hutan tempat badak Sumatra hidup, serta upaya untuk mengurangi perburuan liar melalui patroli dan penegakan hukum.
