Trenggiling (Manis spp.) adalah mamalia kecil yang dikenal karena penampilannya yang unik dan kebiasaannya yang sangat khas. Dikenal dengan sebutan “Pangolin” dalam bahasa Inggris, trenggiling memiliki tubuh yang tertutup sisik keras, menjadikannya salah satu hewan paling mudah dikenali di dunia. Sayangnya, meskipun memiliki daya tarik yang unik, trenggiling kini terancam punah akibat perburuan liar dan hilangnya habitat alami mereka.
Dengan perlindungan yang tepat, trenggiling bisa terus bertahan dan memainkan peran penting dalam ekosistem.
Ciri Fisik dan Karakteristik Trenggiling
Tubuh Bersisik dan Kaki Kuat
Trenggiling memiliki tubuh yang panjang dan ramping dengan sisik keras yang terbuat dari keratin, bahan yang sama dengan kuku manusia. Sisik ini berfungsi sebagai pelindung saat trenggiling merasa terancam. Ketika terancam, trenggiling akan menggulung tubuhnya menjadi bola, menyembunyikan kepala dan perutnya di balik sisik keras tersebut untuk melindungi diri.
Kaki trenggiling sangat kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka menggali tanah dengan mudah untuk mencari makanan, terutama semut dan rayap yang merupakan makanan utama mereka.
Tipe Trenggiling dan Persebarannya
Ada delapan spesies trenggiling yang dikenal di dunia, sebagian besar berasal dari Asia dan Afrika. Beberapa di antaranya, seperti Trenggiling Sunda (Manis javanica) yang hidup di Indonesia dan Malaysia, dan Trenggiling Cina (Manis pentadactyla) yang berasal dari China, terancam punah. Trenggiling lebih suka tinggal di hutan tropis dan sabana, di mana mereka dapat menggali sarang rayap atau semut untuk bertahan hidup.
Peran Trenggiling dalam Ekosistem
Mengontrol Populasi Semut dan Rayap
Trenggiling memainkan peran penting dalam mengendalikan populasi semut dan rayap. Mereka adalah pemakan serangga khusus, dan mereka dapat makan hingga ribuan semut dalam satu hari. Tanpa trenggiling, populasi serangga ini bisa berkembang pesat, yang berpotensi merusak tanaman dan pohon di hutan. Dengan demikian, trenggiling membantu menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis.
Penyebaran Spora dan Tanaman
Selain itu, trenggiling yang menggali tanah juga membantu dalam proses aerasi tanah dan penyebaran spora jamur, yang penting untuk keberagaman hayati hutan.
Ancaman Terhadap Kelangsungan Hidup Trenggiling
Perburuan Liar dan Perdagangan Gelap
Trenggiling merupakan salah satu hewan yang paling sering diburu dan diperdagangkan secara ilegal. Daging trenggiling dianggap sebagai makanan lezat di beberapa negara, sementara sisiknya digunakan dalam pengobatan tradisional yang belum terbukti efektif. Akibat perburuan liar yang tidak terkendali, banyak spesies trenggiling yang kini terancam punah dan masuk dalam daftar spesies yang dilindungi oleh organisasi konservasi seperti IUCN.
Kehilangan Habitat
Selain perburuan, kehilangan habitat akibat deforestasi juga memperburuk keadaan trenggiling. Hutan-hutan tropis yang menjadi rumah mereka semakin berkurang, membuat trenggiling terpaksa berpindah ke area yang lebih kecil dan terbuka, yang meningkatkan risiko pertemuan dengan manusia dan predator.