Tupai terbang adalah salah satu hewan paling unik di dunia karena kemampuannya “terbang” dari satu pohon ke pohon lain. Meskipun namanya tupai “terbang”, hewan ini sebenarnya tidak bisa terbang seperti burung atau kelelawar, melainkan meluncur di udara menggunakan membran khusus di antara kakinya. Keahliannya dalam bermanuver di udara membuat tupai terbang menjadi makhluk yang mengagumkan, terutama saat malam hari.
Ciri-Ciri dan Habitat Tupai Terbang
Penampilan Fisik dan Kemampuan Meluncur
Tupai terbang memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 20–30 cm, dan ekor yang hampir sama panjangnya dengan tubuh. Yang paling mencolok dari tubuhnya adalah patagium, yaitu membran kulit tipis yang membentang dari pergelangan tangan hingga pergelangan kaki. Saat melompat dari ketinggian, mereka meregangkan membran ini untuk meluncur di udara.
Matanya besar dan bulat, menyesuaikan dengan kebiasaannya yang aktif di malam hari (nokturnal). Warna bulunya biasanya cokelat atau abu-abu, sehingga memudahkannya berkamuflase di pepohonan.
Habitat dan Penyebaran
Tupai terbang umumnya ditemukan di hutan tropis dan subtropis Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Beberapa spesies juga bisa ditemukan di Amerika Utara dan Jepang. Di Indonesia, tupai terbang bisa ditemukan di hutan Kalimantan dan Sumatra.
Hewan ini hidup di pepohonan tinggi dan jarang turun ke tanah. Mereka membangun sarang di lubang pohon atau sela-sela batang yang terlindung dari cuaca dan predator.
Perilaku dan Pola Makan
Aktif di Malam Hari
Tupai terbang adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif saat malam dan tidur di siang hari. Mereka keluar dari sarang saat malam tiba untuk mencari makan. Dengan kemampuannya meluncur hingga 50 meter dalam satu lompatan, tupai terbang sangat efisien dalam menjelajahi hutan tanpa harus turun ke tanah.
Saat meluncur, mereka mengendalikan arah dan kecepatan dengan mengubah posisi tubuh dan ekornya, seperti layang-layang hidup yang lincah.
Makanan Favorit
Makanan utama tupai terbang adalah buah-buahan, biji-bijian, bunga, dan serangga kecil. Beberapa spesies juga diketahui memakan telur burung atau anak burung jika tersedia. Pola makan mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem, terutama dalam penyebaran biji tanaman di hutan.
Konservasi dan Ancaman
Ancaman terhadap Populasi
Meskipun tupai terbang belum termasuk hewan yang sangat terancam, beberapa spesies menghadapi tekanan akibat:
Kerusakan habitat: Penebangan hutan dan fragmentasi lahan menyebabkan hilangnya rumah alami mereka.
Perdagangan ilegal: Beberapa spesies diburu untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan eksotis.
Perubahan iklim: Perubahan suhu dan pola cuaca memengaruhi ketersediaan makanan dan tempat tinggal.
Upaya Pelestarian
Beberapa langkah konservasi yang telah dilakukan untuk melindungi tupai terbang antara lain:
Perlindungan habitat melalui kawasan konservasi dan taman nasional.
Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.
Penelitian lanjutan untuk memahami ekologi dan perilaku tupai terbang secara lebih mendalam.
